Rabu, 19 Desember 2012

SEBUAH PUISI UNTUK YANG TELAH PERGI



Ingatkah engkau? Ketika aku meminjam mobil barumu dan aku membuatnya penyok?
Kukira engkau akan marah-marah, tapi ternyata tidak.
Dan ingatkah engkau saat aku memaksamu ke pantai, engkau katakan hari akan hujan, dan memang hujan turun?
Kukira engkau akan berkata, “benar kan yang aku bilang?” tapi ternyata tidak.
Ingatkah engkau ketika aku bermain mata dengan banyak pria untuk membuatmu cemburu, dan engkau memang cemburu?
Kusangka engkau akan meninggalkanku, tapi nyatanya tidak.
Ingatkah engkau saat aku menumpahkan minuman strawberry ke karpet mobilmu?
Kukira engkau akan memakiku, tapi tidak kau lakukan.
Dan ingatkah engkau saat aku lupa mengatakan bahwa pesta yang kudatangi itu sifatnya formal, sehingga engkau datang bercelana jins?
Kupikir engkau tak akan mengantarku pulang, tapi ternyata tidak.
Ya, banyak sekali yang tidak kau lakukan.
Tak terhitung berapa kali engkau mengorbankan perasaan, namun engkau tetap mencintaiku, tetap melindungiku.
Ada banyak sekali hal yang ingin aku ubah demi engkau, saat engkau pulang dari perang vietnam nanti.
Namun engkau tak pernah kembali.


taken from: somebook