jadwal makan dalam sehari ada dua kali, pagi makan rumput segar berembun. sore makan rumput renyah berdebu. anak-anaknya masih kecil. dia rawat dan ajari makan rumput sepertinya. dia wanita tegar, tak mau mengemis kasihan pada orang. hingga terlihatlah mereka sedang breakfast rumput segar-embun bersama oleh seorang pejabat duda. duhai laptop, indah benar ujung nasib si wanita. Munbun bersama ketiga anak terpilihnya diajak ke rumah si duda. dipilihkan sandang apik nan pantas. kamar masing-masing pun tersedia. berkata sang duda, "anu.. rumput dirumah saya tinggi dan panjang-panjang. mungkin sampeyan bisa sedikit membantu yah"
patah hati tapi tetap sombong, patah hati tapi tetap keren (Sepotong Hati yang Baru - Tere Liye) Hey readers, have a nice read ;)
Jumat, 31 Mei 2013
laugh-smile
kini kehidupan wanita itu sungguh iba. dulunya cantik, sekarang jijik. dulunya tajir, sekarang fakir. dulunya banyak mantan, sekarang memprihatinkan. dialah Munbun, tidak pandai bersyukur suka mengatur. banyak main dengan lelaki milik orang, jadi wanita jalang. itu sudah sejarah tapinya. hidup bersama ketiga anaknya yg 'terpilih'. anak hasil dari John tidak di aborsi. begitu pula dari Roy dan Rudi. ya, terpilih. laki-laki yang benar-benar pernah singgah lama dihati Munbun. yang punya kisah spesial tersendiri bagi Munbun.
jadwal makan dalam sehari ada dua kali, pagi makan rumput segar berembun. sore makan rumput renyah berdebu. anak-anaknya masih kecil. dia rawat dan ajari makan rumput sepertinya. dia wanita tegar, tak mau mengemis kasihan pada orang. hingga terlihatlah mereka sedang breakfast rumput segar-embun bersama oleh seorang pejabat duda. duhai laptop, indah benar ujung nasib si wanita. Munbun bersama ketiga anak terpilihnya diajak ke rumah si duda. dipilihkan sandang apik nan pantas. kamar masing-masing pun tersedia. berkata sang duda, "anu.. rumput dirumah saya tinggi dan panjang-panjang. mungkin sampeyan bisa sedikit membantu yah"
jadwal makan dalam sehari ada dua kali, pagi makan rumput segar berembun. sore makan rumput renyah berdebu. anak-anaknya masih kecil. dia rawat dan ajari makan rumput sepertinya. dia wanita tegar, tak mau mengemis kasihan pada orang. hingga terlihatlah mereka sedang breakfast rumput segar-embun bersama oleh seorang pejabat duda. duhai laptop, indah benar ujung nasib si wanita. Munbun bersama ketiga anak terpilihnya diajak ke rumah si duda. dipilihkan sandang apik nan pantas. kamar masing-masing pun tersedia. berkata sang duda, "anu.. rumput dirumah saya tinggi dan panjang-panjang. mungkin sampeyan bisa sedikit membantu yah"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar